ULAR BERTANDUK
Untuk pertama kali
dalam satu dasawarsa lebih, beberapa telur ular bertanduk menetas di National
Zoo Smithsonian.
Delapan bayi ular,
yang memiliki semacam tanduk peraba di hidung mereka, menetas pada 21 Oktober
setelah empat tahun usaha pembiakan yang gagal, menurut pengumuman pihak kebun
binatang pada Kamis (8 November).
Spesies air unik asal
Asia Tenggara itu tidak terancam punah, tapi hanya ada sedikit informasi yang
dimiliki tentang mereka. Hewan tersebut, yang memiliki nama ilmiah Erpeton
tentaculatus, memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 50-90 cm. Mereka adalah
satu-satunya ular yang memiliki tanduk peraba di bagian kepala, yang
memungkinkan reptil itu merasakan getaran ikan yang berenang di dekat mereka.
Ular bertanduk
menghabiskan hidup mereka di air dan menggunakan ekor mereka untuk menstabilkan
diri saat menunggu untuk menyerang mangsa. Penelitian terbaru yang dilakukan
menitikberatkan pada cara ular itu menggunakan kemampuan berburu mereka untuk
menangkap ikan ke dalam mulut.
Sebuah penelitian
yang dimuat dalam jurnal “PloS ONE” pada tahun 2010 menunjukkan bahwa predator
yang mahir itu telah mengembangkan sebuah mekanisme untuk menangkap mangsa
mereka yang ketakutan yang berakhir sejajar dengan kepala mereka, bukan di
depan rahang ular yang terbuka. Rupanya, sistem saraf mereka memungkinkan untuk
memperkirakan ke arah mana ikan akan berlari saat kaget.
Ular bertanduk itu
juga berkembang dalam tingkat kecepatan yang menakjubkan, yang disaksikan secara
langsung para staf di kebun binatang Washington, D.C.
“Beberapa jam setelah
menetas, perilaku ular itu seperti ular dewasa,” menurut pernyataan Matt Evans,
penjaga di Reptile Discovery Center Smithsonian. “Insting mengambil alih dan
mereka berburu. Kami tidak tahu banyak tentang spesies ini, tapi kami sudah
belajar banyak hanya dengan melihat mereka tumbuh.”
Bayi-bayi ular itu
mungkin akan dikirim ke kebun binatang lain ketika mereka sudah dewasa, tutur
staf Smithsonian. Sementara itu, empat ular bertanduk dewasa bisa dilihat di
bagian Reptile Discovery Center kebun binatang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar